Total Tayangan Halaman

Archive for November 2013

TERANGNYA PENGLIHATAN SEPASANG TUNANETRA



Oleh : M.Hatta Taliwang

       Sehabis nonton TV yg menampilkan Syahrini dan Hotman Paris dg Lambhorgini seharga 5 milyar, sy keluar rumah dg mobil tua seharga lbh kurang  seratus juta. Merasa nikmat dg mobil tua saya. Karena pikiran saya tenang tanpa beban. Ketika di jalan dekat pemakaman Karet Bivak, saya lihat ada sepasang  tunanetra berjalan, saya terkesima. Yang pria memikul krupuk dagangan, yg perempuan menuntun yg pria dg memegang tongkat khas tunanetra. Saya berhenti memarkir mobil lalu menyetop mereka. 
"Mau kemana " sapa saya dg ramah ditrotoar jalan Penjernihan.
"Mau jualan ke Tanah Abang" jawab mereka tersipu.
        Lalu saya memotret mereka dg kamera HP. Dari dialog singkat saya mendapat info yang pria bernama Nasir berusia 30 tahun asal Wonogiri dan yang wanita Dewi berusia 33 tahun asli Betawi. Mereka tinggal di dekat rel KA Pejompongan belakang Polsek Tanah Abang. Sepasang suami isteri yg telah dikaruniai 2 anak.
Setelah membeli beberapa bungkus kerupuknya, saya melanjutkan perjalanan. Mereka berdua bagai sepasang merpati melangkah sedikit tertatih menuju targetnya jualan di Tanah Abang. 
      Saya terharu melihat kegigihan sepasang tunanetra tsb, siang jualan kerupuk,  malam tetap sebagai pemijat panggilan demi hidup rumah tangga dan dua anaknya. Padahal tidak jauh dari tempat mereka jualan banyak pria/wanita muda, masih gagah/cantik mengemis dg sekedar membawa  gitar gitaran.  
Bahkan yg gagah dan cantik di negeri ini banyak yg cari duit dg jual narkoba atau  korupsi. 
   
        Sepasang suami isteri buta, namun penglihatan batinnya TERANG, bahwa memberi makan ke anak itu harus dari cucuran keringat dan penuh pengorbanan.Tidak dg mengemis, tidak dg menipu atau korupsi. Kita yg sempurna indranya  ini, mestinya lbh TERANG dlm melihat, tidak cuma terkesima melihat Lambhorgini milik  Syahrini, tp juga terbelalak  melihat ksenjangan sosial yg makin memprihatinkan.
MHT021113

Kembalikan Peran Senat Sebagai Aspirator Mahasiswa


         
       
Sebagai lembaga legislatif, senat mahasiswa seharusnya menjadi aspirator mahasiswa baik ke eksekutif maupun birokrasi. Tetapi kenyataannya peran itu lebih dijalankan oleh eksekutif. Dan yang diketahui mahasiswa teknik pada umumnya. Senat hanya menjadi pintu gerbang anggaran saja. Mungkin bukan tidak ada kerja, namun kerjanya tidak dirasakan mahasiswa.
        Saat ini lembaga kemahasiswaan Fakultas Teknik Undip hampir mencapai satu periode kepengurusan. Semua lembaga sudah berusaha menjalankan apa yang ia rencanakan. Tapi akhir-akhir ini banyak pembicaraan mengenai sebuah lembaga mahasiswa di FT yang dinilai oleh mahasiswa pada umumnya tidak terasa atau kelihatan perannya dalam mengakomodasi kepentingan mahasiswa Teknik. Lembaga itu adalah Senat Mahasiswa Fakultas Teknik (SMFT).

- Copyright © White in the dark - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -