Posted by : Unknown Kamis, 14 Februari 2013


    Sungguh menarik apabila kita membahas mengenai “Mahasiswa”, merupakan jenjang pendidikan tertinggi yang ada di Indonesia saat ini, namun kurang lebih dari  137  juta  jiwa pemuda Indonesia saat ini, hanya 60% pemuda Indonesia yang dapat merasakan bagaimana mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa. Dan terlebih lagi, hanya 10% dari mahasiswa yang paham mengenai peran mahasiswa yang telah tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Padahal telah terukuir dalam sejarah, bagaimana peran mahasiswa dalam mengatasi krisis multidimensi bangsa dan kebangkitan suatu peradaban manusia dimanapun merupakan buah karya dari pemuda terutama mahasiswa yang paham akan pentingnya aktualisasi nilai-nilai yang terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Peran mahasiswa dalam menjaga kestabilan suatu bangsa dapat dikorelasikan dengan teori “ Triple Helix ” teori yang terkenal dengan penggabungan atau penyamaan  frame antara golongan Akademisi, Pemerintah dan Pengusaha mengenai bagaimana cara membangun bangsa. Namun berdasarkan data yang telah didapatkan, jumlah pengusaha yang ada di Indonesia saat ini hanya mencapai 400.000 ribu orang dari 4,4 juta wirausahawan, padahal untuk menjadi suatu bangsa yang maju dan berkembang, perlu ada 2% pengusaha dari jumlah penduduk yang ada. Amerika sebagai bangsa yang maju memiliki 11,8% pengusaha , Jepang memiliki 7,3% dan Singapura memilik 4,5% pengusaha, sedangkan Indonesia 0,18 % . Hal ini berdampak pada segala faktor, terutama perekonomian Indonesia, yang dimana nilai mata uang Indonesia berada di urutan ke enam terendah se Dunia(Sumber : Wikipedia.com).
    Padahal Indonesia adalah bangsa yang terkenal akan kekayaaan alamnya yang melimpah ruah, lahan berhambur humus disetiap jengkalnya, minyak bumi, batu bara, intan, timah dan aneka bahan tambang lainnya banyak terdapat disetiap kali orang menggali sumur, kekayaan hutan dan laut yang ditambah akan keeksotikan fauna serta floranya, yang seharusnya membuat Indonesia berada di posisi stakeholder negara Maju di Dunia ini. Yang menjadi pertanyaan mendasar bagi diri kita adalah apakah semua kekayaan yang merebut hati orang – orang dunia sekarang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia yang mempunyai hak dan kepemilikan sah atas bangsa ini? namun, kenyataan berbicara banyak. Banyak investor asing ramai – ramai menamamkan sahamnya dan membuka peluang usaha sebesar-besarnya di Negara kita tercinta ini, memperkosa Bumi pertiwi yang menjadi mimpi dan diperjuangkan oleh berjuta-juta Pahlawan yang gugur terdahulu agar harapannya semua kekayaan alam tadi dapat digunakan dan dimanfaatkan semestinya oleh masyarakat Indonesia saat ini. Namun, kebanyakan masyarakat Indonesia hanya menjadi penonton ketika banyaknya perusahaan milik asing seperti Newmont, Freeport, Exxon, Inco, dan lain – lain menikmati hasil perjuangan para Pahlawan terdahulu.
Pembuat Perubahan
    Secara garis besar mahasiswa mempunyai tiga peran penting dalam kehidupan berbangsa yaitu mahasiswa bertindak sebagai intelek akademis, calon pemimpin masa depan dan agen perubahan. Mahasiswa telah diberikan tiga mandat penting tadi, namun jarang sekali terimplementasikan dalam kehidupan nyata. Bahkan kebanyakan mahasiswa hanya memiliki salah satu dari tiga peran mahasiswa tadi, seperti hanya berorientasi pada akademis tanpa mempedulikan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar dan sebaliknya. Hal inilah yang haru dirubah dalam kerangka pikir dan tingkah laku mahasiswa sekarang. Bukankah dalam pidatonya Ir. Soekarno pernah mengatakan “ Berikan aku sepuluh orang pemuda, maka akan aku gunjang dunia ini “, mahasiswa yang mempunyai idealisme yang sangat kuat telah terpatri dalam dirinya untuk bagaimana membangun bangsa ini. Salah satunya adalah melalui jiwa pengusah muda yang tengah membaranya diabad milenium ini, dan ditunjang dengan terus mengalirnya dukungan pemerintah dalam menciptakan pengusaha – pengusaha muda,  baik berupa Program Kreativitas Mahasiswa, Bisnis Plan, dan lain-lain.
    Prof. Sudahrto P. Hadi, dalam pidatonya sering menyampaikan dan menghimbau kepada seluruh mahasiswa Universitas Diponegoro, agar merubah mindset hidup yang umumnya berorientasi menjadi  job seeker menjadi  job creator. Keseriusan civitas akademika Universitas Diponegoro dalam  menciptakan pengusaha muda telah terdapat pada tujuan bersama pengkaderisaasian mahahasiswa yakni COMPLETE (Communicator, Profesional, Leader, Enterpreneur, Thinker and Educator) . Oleh karena itu, sebagai mahasiswa khususnya di Universitas Diponegoro, terpanggil untuk menjadi great solution bagi permasalah perekonomian Bangsa ini. Mengutip pidato yang disampaikan oleh Barrack Obama “ change, we can beliave it ”, jika negara sebesar Amerika Serikat menginginkan adanya perubahan , bagaimana dengan Bangsa kita tercinta Indonesia. Semua ini belum terlambat, karena HARAPAN ITU MASIH ADA. Insyallah

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © White in the dark - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -